Beberapa orang bertanya mengenai perberdaan antara toppoki dan tteokbokki, yang merupakan makanan klasik yang tumbuh menemani orang-orang Korea.
Dengan melihat sejarah dan resepnya, kamu akan tahu mengenai perbedaan toppoki dan Tteokbokki.
Perbedaan Toppoki dan Tteokbokki (Melihat Sejarah)
Camilan ini dikembangkan pada tahun 1953 dimana perang korea berakhir, oleh seorang wanita yang bernama Ma Bok-rim di lingkungan Sindang-dong di Seoul.
Pada awalnya, camilan ini merupakan makanan kerajaan yang sangat istimewa. Yaitu dimana pada saat dinasti Joseon, makanan ini dimasak dengan kecap asin dan bertahan selama bertahun-tahun.
Sehingga suatu hal tak terduga terjadi, yang mana Ma dengan tidak sengaja menjatuhkan kue Tteok ke dalam saus kacang hitam. Lalu, ketika ia mencobanya ternyata rasanya enak, ia pun menambahkan saus kacang hitam dan lada merah.
Akhirnya, Ma membuka restoran dengan inspirasi barunya tersebut, dan dikenal kalangan siswa SMA, dan diikuti banyak restoran-restoran lainnya pada tahun 1980-an.
Bagi masyarakat Korea sendiri, camilan ini adalah camilan klasik. Misalnya bagi orang-orang paruh baya, mereka menyebut bahwa camilan ini membuat dirinya bernostalgia.
Adapun mengenai perbedaan antara toppoki dan tteokbokki, sebenarnya tidak ada perbedaan antara keduanya. Karena, orang Korea menyebut tteokbokki, juga dengan sebutan ddukbokki, ddeokbokki, ataupun topokki.
Dengan melihat sejarah, tidak ada perbedaan antara tteokbokki dan toppoki. Hanya saja, orang Korea menyebut tteokbokki dengan sebutan ddukbokki, ddeokbokki, dan toppoki juga. Sedangkan kita orang Indonesia, sering menyebut tteokbokki dengan sebutan toppoki.
Tteokbokki di Jalanan Seoul Saat Ini
Setelah mengetahui perbedaan antara Toppoki dan Tteokbokki, ada baiknya kamu mengetahui ttokbokki saat ini di jalanan Seoul. Karena, camilan ini adalah salah satu camilan yang sangat terkenal.
Dikutip dari Bapsang Korea, penulis bercerita bahwa hingga saat ini, makanan ini tidak berubah dari waktu ke waktu. Lalu, penulis juga bilang bahwa ia memiliki kenangan indah, dimana ia membelinya dari penjual gerobak jalanan sepulang sekolah. Mungkin dengan gacoannya kali ya wkwk
Oleh karena itu, streetfood ini sangat erat dengan orang-orang dari segala usia. Dengan citra rasa manis dicampur pedas, Tteokbokki mampu mempersembahkan camilan yang menggugah selera.
Potongan kue yang kenyal, rempah-rempah, gula, dan saus yang tajam dicampur bawang putih merupakan elemen utama dalam camilan ini.
Dengan campuran kenyal pedas ini, tteokbokki mampu membuat kamu ketagihan loh..
Oleh karena itu, berikut sahabat suguhanku telah merangkum resep tteokbokki atau toppoki yang sangat mirip dengan aslinya, di Sindang-dong Tteokbokki Town sana.
Resep dan Bahan Toppoki atau Tteokbokki
Resep pertama adalah menyiapkan bahan ttok (kue berasnya) yang merupakan bahan dasar dari tteokbokki atau toppoki.
Bahan Tteok (Kue Beras)
- 25 sdm tepung beras
- 3 sdm tepung tapioka/tepung kanji
- 17 sdm air panas
- 1 sdt garam
Resep kedua, adalah bahan untuk membuat sausnya yang menjadi tteokbokki atau toppoki terkenal pedas.
Bahan Saus Gochujang
- ½ sdm tepung beras
- 1 sdm air panas
- 2 sdm cabe bubuk
- 1 sdt boncabe
- 1 ½ sdt gula pasir
- ¼ sdt garam
- 1 ½ sdt minyak wijen
Resep ketiga, adalah bahan tambahan untuk memperkaya cita rasa camilan ini.
Bahan Tambahan
- 3 butir telur rebus
- Beberapa potong baso sefood
- Beberapa potong sosis
- Daun bawang sesuai selera
- 1 dan 1/2 sdm kecap asin (soy sauce)
- ½ sdm saori saos tiram
- ½ sdt kaldu bubuk
- Bubuk bawah putih
- Wijen sesuai selera
- Lada bubuk sesuai selera
- Gula pasir sesuai selera
- Garam sesuai selera
Cara Membuat Tteokbokki atau Toppoki
Pertama, Membuat Tteok (kue Beras) Tteokbokki atau Toppoki
- Masukkan tepung beras, tepung tapioca, dan 1 sendok teh ke dalam wadah, lalu aduk dahulu agar bahan mulai menyampur
- Tuangkan air panas sedikit demi sedikit ke dalam adonan sambil diaduk, sampai adonan tercampur rata dan kalis.
- Selanjutnya, adonan dibagi menjadi 8 dan digulung sampai memanjang. Atau gulungan bisa menyesuaikan selera anda.
- Rebus adonan sampai matang, sehingga adonan terapung di atas permukaan air, lalu angkat dan tiriskan adonan.
- Lalu rendam adonan ke dalam air dingin selama 30 menit, agar adonan tetap kenyal dan tidak rusak.
- Selanjutnya, potong adonan menjadi 3 bagian atau sesuai selera kamu.
Kedua, Membuat Saus Gochujang
- Sambil menunggu adonan didinginkan, kamu dapat membuat saus gochujang secara simple.
- Pertama, masukkan ½ sdm tepung beras dan 1 sdm air panas ke dalam mangkuk, aduk sampai rata.
- Selanjutnya, tuangkan juga 2 sdm bubuk cabai, ½ sdt garam, 1 sdm gula pasir, 1 sdm minyak wijen dan boncabe sesuai selera. Tambahkan sedikit air jika kurang encer. Aduk campuran sampai rata warna merahnya.
- Saus gochujang pun telah siap.
Ketiga, Membuat Tteokbokki
Berikut adalah langkah ketiga untuk membuat tteokbokki atau toppoki, yaitu proses penggorengan akhir.
- Siapkan Teflon atau wajan juga bisa, masukkan air sebanyak 1 gelas, masukan saus gochujang tadi.
- Masukkan juga garam, gula, dan bubuk lada sesuai selera. Lalu 1 buah bawang putih, 1 ½ sdm Kecap asin (Soy sauce), ½ sdm saori saos tiram, dan ½ sdt kaldu bubuk
- Ketika mulai mendidih, masukkan tteokbokki selama beberapa menit. Jangan lupa sambil diaduk.
- Selanjutnya, jika mulai mengental, masukkan telur, baso seafood, dan sosis. Aduk dan biarkan beberapa 1 sampai 2 menit.
- Selanjutnya, tuangkan daun bawang dan mijen.
Tteokbokki siap dihidangkan.
2 komentar
Menurut saya seperti itu sih, mungkin ada yang lebih faham dari saya, mohon koreksinya..